KEHAMILAN GANDA/KEMBAR
1.KEHAMILAN GANDA/KEMBAR
Kehamilan ganda dapat didefinisikan sebagai suatu kehamilan dimana
terdapat dua atau lebih embrio atau janin sekaligus. Kehamilan ganda terjadi
apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum yang
dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama pada stadium
massa sel dalam atau lebih awal. Kehamilan kembar dapat memberikan resiko yang
lebih tinggi terhadap ibu dan janin. Oleh karen aitu, dalam menghadapi
kehamilan ganda harus dilakukan perawatan antenatal yang intensif.
Faktor-faktor predisposisi
1.Faktor ras
Frekuensi kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata
diantara berbagai ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi
kelahiran ganda terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan pada orang kulit
putih, sedangkan pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.
Pada kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi.
Knox dan Morley (1960) dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan
di Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap 20
kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering
terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi
terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan
oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan
multiple ovulasi
2.Faktor keturunan
Sebagai penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip
ayah. White dan Wyshak (1964) dalam suatu penelitian terhadap 4000 catatan
mengenai jemaat gereja kristus orang-orang kudus hari terakhir, menemukan bahwa
para wanita yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran.
Namun, wanita yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan
bayi kembar dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisis
Bulmer (1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata
juga kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar,
keterangan didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi yang
diturunkan.
3.Faktor umur dan paritas
Untuk peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai dengan
7, frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan ganda dapat terjadi
kurang dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak
sebleumnya, bila dibandingkan dengan wanita yang berusia diantara 35 sampai 40
tahun dengan 4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk (1976), memastikan
peningkatan yang nyata pada angka kehamilan ganda yang berkaitan dengan
meningkatnya paritas. Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah
1,3% dibandingkan dengan kehamilan keempat sebesar 2,7%.
4.Faktor nutrisi
Nylander (1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan
dengan status nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih
tinggi dan berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30%
dibandingkan dengan ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil. McGillivray
(1986) juga memaparkan bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada
wanita berbadan besar dan tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh
kecil.
5.Faktor terapi infertilitas
Induksi ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin atau
chlomiphene citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden kehamilan ganda seiring
penggunaan gonadotropin sebesar 16-40%, 75% kehamilan dengan dua janin
(Schenker & co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis,
insiden persalinan gemelli dan triplet terjadi karena induksi ovulasi dengan
terapi human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda
setelah ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan
berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan konsenterasi dan
motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999). Induksi ovulasi
meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.
6.Faktor assisted reproductive technology (ART)
Teknik ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga
meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda. Pasien pada kasus ini, pembuahan
dilakukan melalui teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan seleksi terhadap
ovum yang benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrio ditransfer
kedalam uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer kedalam uterus
maka sejumlah itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan kehamilan ganda.
Jenis kehamilan ganda
1. Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan
membelah secara dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga
disebut hamil ekmbar identik atau hamil kembar homolog atau
ahmil kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.
Ciri-ciri :
Jenis kelamin sama
Rupanya sama (seperti bayangan)
Golongan darah sama, cap kaki dan tangan sama
Sebagian hamil ganda dalam bentuk :
2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
2 amnion, 1 korion, 1 plasenta
Pada kembar monozigotik dapat terjadi kelainan pertumbuhan seperti kembar
siam. Insiden kelainan malformasi tinggi pada kehamilan ganda monozigotik.
2. Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih ovum yang telah
dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar
fraternal.
Ciri-ciri :
Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
Persamaan seperti adik-kakak
Golongan darah tidak sama
Cap tangan dan kaki tidak sama
Sebagian hamil ganda dalam bentuk
2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
Gejala
Anemia
Keluhan subjektif
Sesak nafas
Sering BAK
Gerak banyak
Edema varises
Keluhan objektif
Hiperemesis
Preeklampsi-eklampsia
Hidramnion
Diagnosis
Anamnesis
Riwayat adanya keturunan kembar
Mendapat pengobatan infertilitas
Uterus yang membesar lebih dari 4 cm dari amenore
Gerakan janin yang banyak
Pemeriksaan klinis
Besarnya kehamilan melebihi lamanya terlambatnya menstruasi
Besarnya rahim bertambah lebih cepat dari biasanya
Berat badan bertambah lebih cepat
Dapat diraba banyaknya bagian kecil janin
Dapat diraba tiga bagian janin dan teraba dua ballotemen
Terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 denyut atau lebih
Pemeriksaan USG
Terlihat dua bayangan janin dengan 1 atau 2 kantong amnion. Diagnosis
dengan USG sudah dapat ditegakkan pada kehamilan 10 minggu.
Pemeriksaan X-ray
Sudah jarang dilakukan karena terdapat bahaya radiasi dari penyinaran
Diagnosis pasti
Teraba 2 kepala
Teraba 2 bokong atau 2 punggung
Terdengar dua denyut jantung janin dengan perbedaan jumlah lebih dari
10 denyut
Dengan alat bantu ultasonografi dan foto abdominal akan tempak dua janin
dalam rahim
Komplikasi
Komplikasi kehamilan
Hidramnion
Prematuritas
Kelainan letak
Plasenta pervia
Solusio plasenta
Monster fetus
Komplikasi postpartum
Atonia uteri
Retensio plasenta
Plasenta rest
Perdarahan postpartum
Mudah infeksi
Penatalaksanaan
Sebelum persalinan
Dibandingkan dengan kehamilan tungga, kehamilan ganda lebih mungkin terkait
dengan komplikais kehamilan. Pada kehamilan kebutuhan ibu untuk pertumbuhan
hamil kembar lebih besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi seperti anemia
dalam kehamilan yang dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim. Ada
argumen kuat yang menyatakan bahwa pasien harus mendapat asam folat 5 mg dan
satu tablet zat besi setiap hari. Ferkuensi hidramnion pada hamil kembar
sekitar 10 kali lebih besar dari kehamilan tunggal.
Solusio plasenta dapat terjadi setelah persalinan anak pertama karena
retraksi otot yang berlebihan. Persalinan dapat berlangsung lebih lama, karena
keregangan otot rahim yang melampaui batas. Setelah persalinan, terjadi
gangguan kontraksi otot rahim yang menyebabkan atonia uetri yang menimbulkan
perdarahan dan retensio plasenta.
Seorang wanita dengan kehamilan ganda mempunyai volume darah yang lebih
besar dan mendapatkan beban ekstra pada sistem kardiovaskuler, peregangan otot
rahim yang menyebabkan iskemia uteri yang dapat meningkatkan kemungkinan
preeklampsia dan eklampsia. Biasanya dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan
ganda agar beristirahat lebih banyak, misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan
dapat mengurangi resiko hipertensi yang di induksi kehamilan dan persalinan
preterm. Dengan janin yang berat badannya relatif lebih rendah menyebabkan
morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Keluhan pada kehamilan ganda biasanya terasa sesak nafas, sering BAK, edema
tungkai, pembesaran pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil kemungkinan
penyulit ibu dan janin, pada kehamilan ganda penanganan yang lebih intensif
dengan melakukan pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan
laboratorium dasar dan pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi dan
preparat Fe.
Ibu yang bekerja sebaiknya berhenti bekerja pada umur kehamilan 28 minggu ,
istirahat yang cukup, coitus ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.
Persalinan
Untuk memilih metode yang optimal untuk kelahiran presentasi janin-janin
itu harus diketahui dengan tepat. Presentasi kepala paling sering terjadi (50%
dari semua kombinasi), diikuti dengan kelahiran kepala-bokong, bokong-kepala,
bokong-bokong.
Untuk presentasi kepala-kepala, persalinan pervaginam diperbolehkan seperti
halnya pada presentasi kepala tunggal. Frekuensi DJJ harus dipantau terus
menerus selama persalinan.
Setelah kelahiran dari kembar yang pertama, tali pusat dengan segera di
klem, yang dikenali sebagai kembar A, dan dipotong. Pemeriksaan dalam kemudian
dilakukan untuk menilai presentasi dan stasion kembar kedua. Kalau kembar kedua
masih dalam presentasi kepala, persalinan dibiarkan berlanjut. Frekuensi DJJ
kedua terus dipantau. Bial kontraksi rahim tidak efektif, oksitosin harus
diberikan dalam larutan encer dan persalinan dibiarkan berjalan.
Selang waktu optimal antara kehamilan kembar pertama dan kedua adalah 5-15
menit. Kelahiran kembar kedua setelah 30 menit dapat mengakibatkan insufisiensi
uteroplasenta yang daapt mengakibatkan menurunnya aliran darah uteroplasenta
yang diakibatkan oleh berkurangnya volume dalam rahim. Selain itu, selang waktu
terlalu lama dapat mengakibatkan perdarahan janin dari kembar kedua sebagai
akibat pelepasan plasenta dini. Selang waktu yang lebih lama hanya dapat
dibiarkan melalui kembar kedua dengan cermat dipantau.
Pada presentasi lain
Ditangan yang kurang berpengalaman , SC rutin harus dilakukan untuk
mencegah cedera kelahiran dan asfiksia potensial yang mungkin terjadi pada
versi kaki dan ekstraksi sungsang total.
Setelah kelahiran kembar yang pertama, USG dapat berguna untuk menentukan
presentasi kembar kedua dan letak tungkai janin secara tepat. Kalau janin
letak oblik atau melintang lakukan versi luar agar menjadi presentasi kepala
dan kelahiran kepala berikutnya mungkin dapat dilakukan.
Syarat versi luar :
Pada letak lintang usia kehamilan 34 minggu atau lebih
Tidak ada bekas jaringan parut operasi
Tidak hipertensi
Tidak preeklampsi dan eklampsia
Tidak ada perdarahan antepartum
Tidak polihidramnion dan oligohidramnion
Hati-hati dalam melakukan versi luar pada kehamilan ganda
SC merupakan pilihan bijaksana untuk dilakukan
Bila anak kedua presentasi sungsang (frank breech), dahulu dilakukan
ekstaksi bokong (dengan syarat jika bokong sudah turun didasar panggul).
Ekstraksi bokong sudah tidak dilakukan pada sekarang ini, karena meningkatkan
morbiditas dan mortalitas janin. SC merupakan pilihan yang bijaksana.
Untuk presentasi sungsang-kepala, SC diindikasikan untuk menghindari
fenomena anak kembar yang saling mengunci. Disamping komplikasi potensial pada
persalinan sungsang pervaginam. Interlocking anak kembar dapat terjadi jika
kembar yang pertama lahir sebagian dagunya tersangkut pada leher dan dagu
kedua.
Kalau kembar yang pertama complete breech (bokong sempurna), frank breech
(bokong murni) atau footling breech (bokong kaki), SC diindikasikan tidak
peduli pada presentasi kembar kedua, karena jenis presentasi ini disertai
dengan insidensi yang lebih tinggi terhadap prolaps tali pusat dan
terperangkapnya kepala berikutnya. Bila kembar pertama terletak
melintang, SC juga diindikasikan.
Suatu pengecualian dari petunjuk yang tersebut diatas melibatkan kelahiran
gestasi ganda yang disertai komplikasi persalinan kurang bulan aktif dan
ketidakmatangan janin (misalnya umur gestasi 25-26 minggu).
Sumber
Christina, Y. 2001. Esensial Obstetri dan Ginekologi. Bab
2. Bab 21. Hal 265-274. Jakarta :EGC
Cunningham, F.G., et all. 2005. William Obstetrcs. 22nd
Edition. Chapter 39.pages 911-43. USA :McGRA-HILL.
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencana untuk Pendidikan Bidan. Bab 5. Hal 265. Jakarta : EGC
Sastrawinata, S. 2005. Obstetri Patologi. Edisi 2. Bab 3.
Hal 52-62. Jakarta : EGC
Winkjosastro, Hanifa. 2005. Ilmu Kebidanan. Edisi 2. Hal
386-397. Jakarta : YBPSP
Komentar
Posting Komentar