KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)
KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC)
A.PENGERTIAN ANC
Ante
Natal Care merupakan cara penting untuk
memonitoring dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan mendeteksi ibu dengan
kehamilan normal, ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan dan
asuhan antenatal (Prawirohardjo. S, 2006 :52).
Menurut Wiknjosastro (2005),
pada pengawasan wanita hamil hubungan dan pengertian baik antara dokter dan
wanita hamil tersebut harus ada. Sedapat mungkin wanita tersebut diberi
pengertian sedikit tentang kehamilan. Tujuan pengawasan wanita hamil ialah
menyiapkan ia sebaikbaiknya fisik dan mental, serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan postpartum sehat
dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ibu hamil di anjurkan
untuk melakukan pengawasan antenatal sedikitnya sebanyak 4 kali, yaitu satu
kali pada trimester I, satu kali pada trimester ke II, dan dua kali pada
trimester III (DepKes RI, 2009).
Pemanfaatan
pelayanan antenatal oleh seorang ibu hamil dapat dilihatdari
cakupan pelayanan antenatal. Peningkatan pelayanan kesehatan antenatal dipengaruhi
oleh pemanfaatan pengguna pelayanan antenatal. Dengan tidak
dimanfaatkannya sarana pelayanan antenatal dapat disebabkan
oleh banyak faktor seperti: ketidakmampuan dalam hal biaya, lokasi pelayanan
yang jaraknya terlalu jauh atau petugas kesehatan tidak pernah datang secara
berkala (Wiknjosastro, 2005). Pelayanan antenatal terintegrasi
merupakan integrasi pelayanan antenatal rutin dengan beberapa
program lain yang sasarannya pada ibu hamil, sesuai prioritas Departemen
Kesehatan, yang diperlukan guna meningkatkan kualitas pelayanan antenatal.
(Depkes, RI. 2009)
B. Tujuan Ante Natal Care (ANC)
1. Memantau kemajuan
kehamilan dan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan
mental dan sosial ibu. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan, komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan, dan pembedahan.
3. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan
dengans elamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
4. Mempersiapkan Ibu agar masa nifas berjalan normal dan
pemberian ASI ekslusif.
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima
kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara optimal.
C. Standar Pelayanan Ante
Natal Care (ANC)
Standar 1 : Metode Asuhan
Asuhan
kebidanan dilaksanakan dengan metode manajemen kebidanan dengan langkah :
Pengumpulan data dan analisa data, penentuan diagnosa perencanaan, evaluasi dan
dokumentasi.
Standar 2 : Pengkajian
Pengumpulan
data tentang status kesehatan klien dilakukan secara sistematis
berkesinambungan. Data yang diperoleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3: Identifikasi Ibu Hamil
Bidan
melakukan kunjungan rurnah dan berinteraksi dengan masyarakat secara berkala
untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan anggota keluarganya
agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak dini dan secara
teratur.
Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan
memberikan sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi
anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan
risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS (Penyakit
Menular Seksual) / infeksi HIV(Human Immuno Deficiency Virus) ;
memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas. Mereka harus mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, mereka harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan rnerujuknya untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5: Palpasi Abdominal
Bidan
melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk
memperkirakan usia kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa
posisi, bagian terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Bidan
melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau rujukan semua
kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Standar 7 : Pengelolaan Dini Hipertensi pada
Kehamilan
Bidan
menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan
mengenali tanda serta gejala preeklamsi lainnya, serta mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.
Standar 8 : Persiapan Persalinan
Bidan
memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada
trimester ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan
aman serta suasana yang menyenangkan akan direncanakan dengan baik, disamping
persiapan transportasi dan biaya untuk merujuk, bila tiba-tiba terjadi kadaan
gawat darurat. Bidan hendaknya kunjungan rumah untuk hal ini.
(PPIBI,
1999:26-27)
D. Penatalaksanaan Antenatal Care
Pelayanan Ante
Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu
selama kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC),
selengkapnya mencakup banyak hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik
baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium atas indikasi serta
intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam
penerapan operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante
Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1. (Timbang) berat badan
Ukuran
berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya.
Berat badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus
kemungkinan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah.
2. Ukur (tekanan) darah
Untuk
mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali
tanda-tanda serta gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang
tepat dan merujuknya.
3. Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan
abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian
terendah janin dan masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari
kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4. Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT
lengkap.
5. Untuk mencegah tetanus neonatorum.
Tabel
1 Jadwal Pemberian Imunisasi TT
Antigen
|
Interval
(selang waktu minimal)
|
Lama perlindungan
|
% Perlindungan
|
TT 1
|
Pada kunjungan antenatal pertama
|
-
|
-
|
TT 2
|
4 minggu setelah TT 1
|
3 tahun
|
80
|
TT 3
|
1-6 bulan setelah TT 2
|
5 tahun
|
95
|
TT 4
|
1 tahun setelah TT 3
|
10 tahun
|
95
|
TT 5
|
1 tahun setelah TT 4
|
25 tahun/
seumur
|
99
|
Keterangan
: apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi
yang dilahirkan akan terlindungi dari tetanus neonatorum
Pemberian
(tablet besi) minimnal 90 tablet selama kehamilan
6. (Tes) terhadap penyakit menular seksual
Melakukan
pemantauan terhadap adanya PMS agar perkembangan janin berlangsung normal.
7. (Temu) wicara
dalam rangka pensiapan rujukan. Memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil,
suami serta keluarganya tentang tanda-tanda resiko kehamilan. (Depkes RI,
2001:23)
E. Kunjungan Ante Natal Care (ANC)
Kunjungan
ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan
pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar yang
ditetapkan. Istilah kunjungan disini tidak hanya mengandung arti bahwa ibu
hamil yang berkunjung ke fasilitas pelayanan, tetapi adalah setiap kontak
tenaga kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin desa, kunjungan rumah dengan ibu
hamil tidak memberikan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai
dengan standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil (Depkes RI, 2001:31)
Kunjungan
ibu hamil Kl
Kunjungan
baru ibu hamil adalah kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan.
Kunjungan
ulang
Kunjungan
ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang kedua dan
seterusnya, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan standar selama
satu periode kehamilan berlangsung.
K4
K4
adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke empat atau lebih untuk
mendapatkan pelayanan Ante Natal Care (ANC) sesuai standar
yang ditetapkan dengan syarat:
1)
Satu kali dalam trimester pertama (sebelum 14 minggu).
2)
Satu kali dalam trimester kedua (antara minggu 14-28)
3)
Dua kali dalam trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan setelah minggu ke 36).
4)
Pemeriksaan khusus bila terdapat keluhan-keluhan tertentu
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ante Natal Care (ANC)
1. Pengetahuan
Ketidakmengertian
ibu dan keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu
hamil tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
2. Ekonomi
Tingkat
ekonomi akan berpengaruh terhadap kesehatan, tingkat ekonomi rendah keluarga
rendah tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah
yang timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah ibu hamil kekurangan
energi dan protein (KEK) hal ini disebabkan tidak mampunya keluarga untuk
menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama kehamilan.
3. Sosial Budaya
Keadaan
lingkungan keluarga yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam
memeriksakan kehamilannya. Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang
wanita meninggalkan rumah untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang
menghambat keteraturan kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
4. Geografis
Letak
geografis sangat menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang
terpencil ibu hamil sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena
transpontasi yang sulit menjangkau sampai tempat terpencil (Depkes RI,
2001:57).
5. Sikap
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.
Respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturatan ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan dirinya dan janin.
6. Informasi
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.
Informasi adalah keseluruhan makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi tentang antenatal care dari tenaga kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.
7. Dukungan
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan (Harymawan, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
Sakinah.
2005. Antenatal Care. http://www.info-wikipedia.com. Diakses tanggal 29 Maret
2011
Pranoto.
2007. Ilmu Kebidanan. Yogyakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Komentar
Posting Komentar