nonatiya

OFICIAL BLOGGER RENI SETIAWATI

PENYAKIT PENYERTA KEHAMILAN "MALARIA''


MAKALAH
PENYAKIT PENYERTA PADA KEHAMILAN
KHUSUSNYA MALARIA



Disusun Oleh :
Kelompok 1
1.      Lulus Fitriani                                       16150007
2.      Rina Setiawati                                     16150015
3.      Monita                                                 16150041
4.      Rosa Anggreini                                   16150034
5.      Widiyanti                                            16150143
6.      Reni Setiyawati                                   16150038
7.      Widya Amelia                                     16150045
8.      Indra Sandra Mone                             16150002
9.      Eklyn Inggriana Sutanto                     16150022
10.  Ni Luh Enik Sumartini                        16150027
11.  Reviani Rudianto Syah Putri               16150023


PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2017




KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul penyakit penyerta pada kehamilan khususnya malaria
Penyusun berharap tulisan ini bisa memberikan wawasan luas untuk memahami tentang penyakit penyerta pada kehamilan khususnya malaria. Selain itu penyusun berharap tulisan ini dapat menjadi dasar pengantar dan pemenuhan materi perkuliahan Asuhan Kehamilan Kebidanan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat sangat membangun. Akhir kata, penulis mengharapkan demi kesempurnaan makalah ini dan semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.






BAB I

PENDAHULUAN


        Malaria merupakan salah satu penyakit penyebab masalah kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan sub tropis yang sedang berkembang. Pertumbuhan penduduk yang cepat, migrasi, sanitasi yang buruk, serta daerah yang terlalu padat, membantu memudahkan penyebaran penyakit tersebut. Pembukaan lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang bermukim di daerah tersebut.
      Penyebaran yang luas serta kemampuan untuk menginfeksi yang tinggi menyebabkan penyakit ini sulit untuk dikendalikan. Sekitar 100 juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahun dan sekitar 1 persen diantaranya fatal. Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama kematian.
     Infeksi malaria pada wanita hamil sangat mudah terjadi karena adanya perubahan sistim imunitas ibu selama kehamilan, baik imunitas seluler maupun imunitas humoral, serta diduga juga akibat peningkatan horman kortisol pada wanita selama kehamilan. Di daerah endemi malaria wanita hamil lebih mudah terinfeksi parasit malaria dibandingkan wanita tidak hamil. Kemudahan infeksi itu terjadi karena kekebalan yang menurun selama kehamilan, akibatnya dapat terjadi peningkatan Prevalensi densitas parasit malaria berat.


1.      Apa Pengertian malaria ?
2.      Apa Jenis Parasit Penyebab malaria ?
3.      Apa faktor yang bisa  menularkan malaria ?
4.      Apa Saja Gejala Malaria ?
5.      Bagaimana Mekanisme Penularan penyakit malaria ?
6.      Bagaimana Penanganan Penyakit Malaria ?

1.      Untuk mengetahui Pengertian Malaria
2.      Untuk mengetahui apa saja jenis parasit malaria
3.      Untuk mengetahui apa saja faktor yang bisa menularkan malaria
4.      Untuk mengetahui apa saja gejala penyakit malaria
5.      Untuk mengetahui bagaimana mekanisme penularan malaria
6.      Untuk  mengetahui apa saja penangan penyakit malaria


ISI

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh golongan parasit dari genus Plasmodium. Penularan penyakit malaria melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Terdapat empat jenis spesies Plasmodium penyebab penyakit malaria pada manusia, yaitu Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium malariae dan Plasmodium ovale. Penyakit ini ditemukan hampir di seluruh wilayah yang beriklim tropis maupun subtropis. Penduduk yang berisiko terkena malaria berjumlah sekitar 2,3 miliar atau 41% dari jumlah penduduk dunia.

Penyakit malaria disebabkan oleh parasit yang merupakan golongan plasmodium. Media utama yang menjadi penyebab penyakit ini yaitu nyamuk Anopheles betina. Nyamuk ini terinfeksi oleh parasit plasmodium dari gigitan yang dilakukan terhadap seseorang yang sudah terinfeksi parasit tersebut. Nyamuk tersebut akan terinfeksi selama satu mingguan hingga waktu makan selajutnya. Pada saat makan, maka nyamuk ini menggigit orang lain sekaligus menyuntikkan parasit plasmodium kedalam darah orang tersebut sehingga orang tersebut akan terinsfeksi malaria.
Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
1.         Plasmodium ovale
2.         Plasmodium malariae
3.         Plasmodium falciparum
4.         Plasmodium vivax
Dari kasus-kasus tentang penyakit malaria di seluruh dunia, disimpulkan bahwa jenis plasmodium vivax yang paling sering ditemukan pada pasien yang terserang penyakit ini.Selain itu plasmodium falciparum merupakan penyumbang kematian paling besar pada penyakit malaria yang menyerang  manusia di dunia yaitu sekitar 90% (vio, 2013).
Menurut Harijanto (2000) ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan infeksi yaitu:
a.       Plasmodium vivax: merupakan infeksi yang paling sering dan menyebabkan malaria tertiana/ vivaks (demam pada tiap hari ke tiga).
b.      Plasmodium falciparum: memberikan banyak komplikasi dan mempunyai perlangsungan yang cukup ganas, mudah resisten dengan pengobatan dan menyebabkan malaria tropika/ falsiparum (demam tiap 24-48 jam).
c.       Plasmodium malariae: jarang ditemukan dan menyebabkan malaria quartana/malariae (demam tiap hari empat).
d.      Plasmodium ovale: dijumpai pada daerah Afrika dan Pasifik Barat, di Indonesia dijumpai di Nusa Tenggara dan Irian, memberikan infeksi yang paling ringan dan dapat sembuh spontan tanpa pengobatan, menyebabkan malaria ovale.
Masa inkubasi malaria bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh dan spesies plasmodiumnya. Masa inkubasi Plasmodium vivax 14-17 hari, Plasmodium ovale 11-16 hari, Plasmodium malariae 12-14 hari dan Plasmodium falciparum 10-12 hari (Addah, 2011).

Menurut Depkes RI (1999 : 5) beberapa faktor resiko terjadinya penyakit malaria yaitu :
a.       Prilaku
Perilaku yang dimaksud dapat mempengaruhi terjadinya penyakit malaria adalah perilaku hidup seseorang dalam usaha melindungi dirinya dari gigitan nyamuk dan menjaga kebersihan sanitasi lingkungan dimana ia tinggal sehingga tidak ada kemungkinan vektor penyebab penyakit malaria untuk berkembang.

b.      Pencahayaan
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup. Cahaya matahari sangatlah penting karena dapat mencegah bersarangnya nyamuk didalam rumah. Oleh karena itu rumah harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup seperti jendela dan ventilasi. Jendela dan ventilasi mempunyai banyak fungsi diantaranya untuk menjaga aliran udara di dalam rumah agar tetap sehat, menjaga keseimbangan oksigen dan menjaga kelembaban udara di dalan rumah.
c.       Suhu udara
Suhu udara sangat mempengaruhi panjang pendeknya siklus sporogoni atau masa inkubasi ekstrinsik. Makin tinggi suhu makin pendek masa inkubasi ekstrinsik dan sebaliknya makin rendah suhu siklus ekstrinsik makin tinggi.
d.      Musim
Terdapat hubungan langsung antara musim dan perkembangan larva nyamuk anopheles menjadi bentuk dewasa. Nyamuk anopheles akan lebih cepat berkembang pada musim hujan apalagi pada hujan yang deras dengan jumlah hari hujan yang cukup lama sebab hal itu akan mempengaruhi tempat nyamuk anopheles atau tempat perindukannya berkembang.
e.       Angin
Kecepatan angin pada saat matahari terbit dan terbenam yang merupakan saat terbangnya kedalam atau keluar rumah adalah salah satu faktor yang ikut menentukan jumlah kontak antara manusia dengan nyamuk.
f.       Saluran pembuangan air limbah
Saluran pembuagan air limbah juga dapat mempengaruhi terjadinya penyakit malaria, apabila saluran air limbah tersebut tidak diperhatikan dengan baik keadaan sanitasinya serta aliran limbahnya apakah tergenang atau tidak sebab nyamuk anopheles menyukai tempat yang airnya statis atau mengalir sedikit sebagaimana kita ketahui bahwa air limbah yang tidak diolah dengan baik akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup diantaranya menjadi transmisi atau media berkembang biaknya nyamuk.



Gejala klinis penyakit malaria sangat khas dengan adanya serangan demam yang intermiten, anemia sekunder dan splenomegali. Gejala didahului oleh keluhan prodromalberupa, malaise, sakit kepala, nyeri pada tulang atau otot, anoreksia, mual, diare ringan dan kadang-kadang merasadingin di punggung. Keluhan ini sering terjadi pada P. Vivaxdan P.ovale, sedangkan P. Falciparumdan P.malariaekeluhan prodromal tidak jelas bahkan gejaladapat mendadak ( Harijanto, 2000).
Gejala klasik malaria biasanya terdiri atas 3 (tiga) stadium yang berurutan, yaitu (Depkes, 2005):
1.      Stadium dingin (Cold stage)
Penderita akan merasakan dingin menggigil yang amat sangat, nadi cepat dan lemah, sianosis, kulit kering, pucat, kadang muntah. Periode ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.
2.      Stadium demam (Hot stage)
Muka penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi dapat sampai 40°C atau lebih, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), kesadaran delirium sampai terjadi kejang (anak). Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2 jam atau lebih,
3.      Stadium berkeringat (Sweating stage)
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali. Hal ini berlangsung 2-4 jam. Meskipun demikian, pada dasarnya gejala tersebut tidak dapat dijadikan rujukan mutlak, karena dalam kenyataannya gejala sangat bervariasi antar manusia dan antar Plasmodium.
Anemia merupakan gejala yang sering dijumpai pada infeksi malaria, dan lebih sering dijumpai pada penderita daerah endemik terutama pada anak-anak dan ibu hamil. Derajat anemia tergantung pada spesies penyebab, yang paling berat adalah anemia karena P.falcifarum. Anemia di sebabkan oleh penghancuran eritrosit yang berlebihan. eritrosit normal tidak dapat hidup lama (reduced survival time) dan gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam sumsum tulang (Mansjoer, 2001).
Splenomegali adalah pembesaran limpa yang merupakan gejala khas malaria kronik. Limpa merupakan organ penting dalam pertahanan tubuh terhadap infeksi malaria. Limpa akan teraba setelah 3 hari dari serangan infeksi akut dimana akan terjadi bengkak, nyeri dan hiperemis. Pembesaran terjadi akibat timbunan pigmen eritrosit parasit dan jaringan ikat bertambah (Harijanto, 2000). Hampir semua kematian akibat penyakit malaria disebabkan oleh P.falciparum. Pada infeksi P.falciparum dapat menimbulkan malaria berat yang menurut WHO didefinisikan sebagai infeksi P.falciprumstadium aseksual dengan satu atau lebih komplikasi (Harijanto, 2000). (Widhiastuti, 2011).

Sebagian besar nyamuk anopheles akan mengigit pada waktu senja, atau pada waktu malam hari. Pada beberapa jenis nyamuk puncak gigitannya adalah tengah malam sampai fajar. Plasmodium akan mengalami dua siklus, siklus aseksual (skizogoni) terjadi pada tubuh manusia. Sedangkan siklus seksual (sporogoni) terjadi pada nyamuk.
Pada kelenjar inilah sporozoit menjadi matang dan siap ditularkan,  Nyamuk anopheles yang didalam tubuhnya mengandung parasit menggigit manusia. Sporozoit masuk kedalam darah melalui gigitan tersebut. Manusia yang tergigit nyamuk infektif akan mengalami gejala sesuai dengan jumlah sporozoit, kualitas plasmodium dan daya tahan tubuhnya.
Proses perubahan ini memerlukan waktu 2-3 hari. Diantara merozoit-merozoit tersebut akan ada yang berkembang membentuk gametosit untuk kembali memulai siklus seksual menjadi mikrogamet (jantan) dan mikrogamet (betina). Eritrosit yang terinfeksi biasanya pecah yang bermanifestasi pada gejala klinis. Jika ada nyamuk yang menggigit manusia yang terinfeksi ini, maka gametosit yang ada pada darah manusia akan terhisap oleh nyamuk.
Penularan malaria dapat terjadi secara alamiah melalui gigitan nyamuk anopheles atau malaria bawaan (congenital) yang Terjadi pada bayi yang baru dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi melalui tali pusat atau placenta, dari gigitan nyamuk yang berpindah dari penderita malaria kepada yang tidak menderita atau bahkan melalui suntikan.

Pengobatan malaria bertujuan untuk pencegahan terhadap pemindahan parasit (pemutusan rantai penularan). cara pengobatan dapat dilakukan dengan cara pemberian obat anti malaria (dengan resep dokter), memberikan obat tambahan Seperti analgetik dan antipiretik. Jika terjadi gangguan fungsi hati, ginjal, otak maka pasien membutuhkan perawatan  rumah sakit. Pencegahan yang dapat dilakukan yaitu dengan :
a.       Menjaga kebersihan lingkungan
Dengan membersihkan lingkungan dari sampah, barang-barang bekas, sehingga tidak akan ada nyamuk yang bersarang di lingkungan sekitar, membersihkan genangan-genangan air yang ada di dalam kaleng, membersihkan kolam, bak mandi agar tidak ada jentik yang berkembang biak, dan memberikan Abate pada bak mandi, genangan air yang ada.
b.      Menjaga diri dari gigitan nyamuk
Menggunakan pakaian yang menutupi badan, menggunakan cream anti nyamuk, jangan membiasakan menggantung pakaian di belakang pintu secara menumpuk, ataupun menyemprotkan bahan kimia anti nyamuk yang ada di tempat-tempat yang mungkin sebagai tempat sembunyi nyamuk-nyamuk, atau bahkan tidur menggunakan kelambu.
c.       Menanam tanaman anti nyamuk
Seperti tanaman jeruk, lavender, serai sehingga lingkungan kita jarang sekali untuk menjadi tempat persembunyian ataupun sarang nyamuk disaat musim-musim dingin



PENUTUP

Malaria merupakan salah satu penyakit penyebab masalah kesehatan masyarakat terutama di negara tropis dan sub tropis yang sedang berkembang. Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh golongan parasit dari genus Plasmodium. Penularan penyakit malaria melalui gigitan nyamuk Anopheles sp. betina.
Ada 4 jenis plasmodium yang dapat menginfeksi manusia, diantaranya yaitu:
1.   Plasmodium ovale
2.   Plasmodium malariae
3.   Plasmodium falciparum
4.   Plasmodium vivax
Gejala klasik malaria biasanya terdiri atas 3 (tiga) stadium yang berurutan, yaitu (Depkes, 2005):
1.   Stadium dingin (Cold stage)
Penderita akan merasakan dingin menggigil yang amat sangat, nadi cepat dan lemah, sianosis, kulit kering, pucat, kadang muntah. Periode ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam diikuti dengan meningkatnya temperatur.
2.   Stadium demam (Hot stage)
Muka penderita terlihat merah, kulit panas dan kering, nadi cepat dan panas badan tetap tinggi dapat sampai 40°C atau lebih, dapat terjadi syok (tekanan darah turun), kesadaran delirium sampai terjadi kejang (anak). Periode ini lebih lama dari fase dingin, dapat sampai 2 jam atau lebih,
3.   Stadium berkeringat (Sweating stage)
Pada stadium ini penderita berkeringat banyak sekali. Hal ini berlangsung 2-4 jam. Meskipun demikian, pada dasarnya gejala tersebut tidak dapat dijadikan rujukan mutlak, karena dalam kenyataannya gejala sangat bervariasi antar manusia dan antar Plasmodium.

Dari makalah ini diharapkan pembaca mampu mengetahui apa itu malaria, apa saja jenis parasit penularan malaria,mampu mengatasi penyebab penyebab malaria.

DAFTAR PUSTAKA


·         Addah. (2011, mei). etiologi penyakit malaria. Retrieved Februari 24, 2017, from http://noormaawaddahworld.blogspot.co.id/2011/05/etiologi-penyakit-malaria.html.
·Sulianti.(2004).Retrieved from http://www.infeksi.com/weblama/penyakit/penyakit_malaria_04.html.
·         vio. (2013, Juni). penyebab penyakit malaria. Retrieved Februari 24, 2017, from http://www.penyebab-penyakit.net/2013/06/penyebab-penyakit-malaria-gejala.html.
·         Vio. (2013). penyebab penyakit malaria. Retrieved from http://www.penyebab-penyakit.net/2013/06/penyebab-penyakit-malaria-gejala.html.
·         Widhiastuti. (2011). penyakit malaria. Retrieved september 2016, fromhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28107/4/Chapter%20II.pdf.

·         Widjajanti, Widiyanti. 1991. Obat-obatan. Yogyakarta:Kanisius

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perubahan fisik selama masa kehamilan

MAKALAH ETIKOLEGAL

RESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)